Monday, February 15, 2016

Berapa banyak saudaramu yang mendoakanmu? Itulah alasan mengapa kamu masih bertahan



Mungkin Allah geram dengan kita, untuk setiap amanah yang terlalaikan, kewajiban yang terabaikan dan hak yang tak ternunaikan. Karena itu, rasanya tak pantas mengaku bahwa bertahannya kita adalah karena doa kita sendiri.

Bahkan salah satu asbab masih berdirinya kita dalam jamaah ini adalah doa mereka yang menguntai sampai ke langit, yang tak pernah henti menyebut kita dalam sujudnya agar allah istiqomahkan kita dalam lingkaran ini.

Atau mungkin bertahannya kita saat ini karena malam-malam panjang saudara kita yang selalu mengupayakan dengan segenap keterbatasannya merangkul kita agar tidak berkurang kekuatan dalam barisan ini.

Bekerja dalam jamaah terkadang menuai kecewa, menyisakan lelah hingga menyesakkan dada. Bagaimana hati harus belajar menjaga, menahan, dan terus membenteng dalam khusnudzan. Tapi akan lebih payah kaki ini jika memutuskan untuk tak berjamaah, memutuskan untuk menyelam bebas sendiri tidak akan menyelesaikan solusi, yang ada hanya akan menambah frustasi.

Untuk hati-hati yang masih terjaga dalam jamaah bertahanlah!

Bertahan karena dan untuk mereka yang dalam diam mendoakanmu dalam untaian rabithohnya. Biarkan kau menyaksikan indahnya doa doa saudaramu yang menguntai sampai k langit, menjadi kekuatan sendiri untuk tetap bertahan dalam barisan ini.

Untuk hati yang masih terjaga dalam jamaah, bertahanlah!

Dengan kesabaran yang lebih lama lagi, dan keikhlasan yang lebih baik lagi. rasanya kita perlu periksa hati saat futur itu melanda, perlu mengobati hati saat mulai terjatuh dalam titik terlemah serta perlu mengistirahatkan hati yang sedang menganga dan mengobati hati yang perih terluka.

Karena doa saudaramu, kau bertahan

Karena doa saudaramu, kau pun terjaga.

Untuk kalian yang tak pernah henti merajut untaian rabithoh dlm barisan ini, rasa syukur dariku yang tak cukup ku bayarkan karena telah Allah perkenalkan aku kepadamu. Dalam daomu kau jaga aku, dan dalam doamu kau kuatkan aku.

Yang juga mendoakanmu dalam diam,

No comments:

Post a Comment