Tuesday, February 25, 2014

Dan Akhirnya Aku Memilih KSEI

~Dilema dengan dua Badan Semi Otonom~


Organisasi dulu, organisasi lagi, dan organisasi terus. Kata itu sudah mendarah daging di jiwaku, dimanapun aku berpijak di sana pun ada amanah yang ku bawa. Tentunya tidak heran karena organisasi.

Berawal dari sebuah pesan berantai yang terus memenuhi kotak pesanku, ku buka pesan itu satu persatu, ternyataaa ada sebuah organisasi yang sedang berburu mencari punggawa punggawa baru, ksatria sang penerus tongkat estafet mereka. Di atas dan di bawah sisi pesan tercantum rapih nama KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam), dan tak luput terselip pula pesan penyemangat “Selamat datang wahai insane Rabbani”. Lantas apa yang ku respon, aku hanya menyimak namun tak menanggapi, mulanya tak sedikit pun respon dari diriku. Bukan tak peduli, bukan juga tak berminat. Sempat aku berpikir apakah iya akan ada jalan bagiku memilih KSEI, apakah iya akhirnya Allah akan menempatkan aku di KSEI. Mungkin bagi mereka yang sering hadir di acara KSEI, sering menyimak setia saat para petinggi organisasi itu mengelurkan petuahnya, itu hal biasa. Kerana memang telah tertanam bibit dalam diri mereka yang memang mereka berniat untuk  menaburkannya di badan semi otonom tersebut.

Ketahuilah, tidak untuk aku ! hal itu yang membuat aku berpikir keras untuk mencoba melangkah ke organisasi itu, tidak berpegang bekal apapun aku memberanikan diri melangkah ke KSEI. Mengapa tidak berbekal? Lantas aku kemana saja disaat KSEI sibuk mencerdaskan para calon kadernya?. Saat begitu banyak acara KSEI terjadwal rapih aku selalu berhalangan untuk hadir, rupanya memang Allah belum menakdirkannya untukku. Setiap ada acara KSEI saat itu pula aku memikul amanah di tempat lain. Hati ini iri kepada mereka yang dengan mudah menyaksikan acara tersebut .

Seiring berjalannya waktu tak ubahnya aku yang selalu sibuk dengan amanah-amanahku, salah satunya kesibukanku di sebuah forum untuk sahabat muslim se-fakultas yang aku sendiri menjadi kepalanya. Siapa yang tidak tahu bahwa forum itu merupakan anak dari lembaga dakwah fakultas . Hari hari ku jalani dengan forum itu, sampai aku menemukan titik loyal hingga akhirnya hati ini mulai terasa terikat dengan keramah tamahan perilaku senior-senior yang berada di lembaga dakwah fakultas. Aku perlahan-lahan mulai masuk ke dunianya dan dijamu dengan begitu hasan. Pikiranku mulai bercabang, dilema dengan dua pilihan organisasi, apakah Allah mengizinkan aku untuk tidak melangkahkan kakiku ke lembaga dakwah fakultas tetapi memutar arah ke KSEI.

Hari demi hari pesan berantai itupun selalu datang, ajakan untuk bergabung di Kelompok Studi Ekonomi Islam. Aku tak hanya diam, semakin banyak pesan rupanya semakin membuatku dilema. Buat mereka mungkin aku berlebihan, tetapi buatku ini adalah pilihan yang sulit. Kesalahan aku dalam mengambil keputusan akan berujung pada penyesalan yang dalam. Malam itu sontak aku mengeluarkan air mata, karena ku tak mampu lagi untuk memilih dari dua pilihan itu. Aku sadar bahwa aku tidak sendiri. Malam itu juga aku memberanikan diri dengan segala kepasrahanku bersimpuh di atas sajadah, menunaikan dua rakaat untuk meminta pilihan mana yang benar-benar terbaik untuk aku dan agamaku. I’m give up, ku serahkan semua pada tanganNya.

Tepat seminggu setelah aku memohon jawaban, berbagai pintu-pintu Allah terbuka seraya memberi kemudahan, mulai dari dipertemukannya aku oleh senior di sekolah yaitu Ka Danis, yang ternyata dia seorang Kepala Divisi HRD di KSEI, divisi yang memang aku ingin pilih. Tidak hanya itu, Allah pertemukan aku dengan para pejuang KSEI yang ternyata memang melekat di lingkunganku. Bagiku ini bukan sebuah kebetulan, melainkan ini sebuah jawaban dari Allah atas doaku.

Sontak terkejut, ketika semua temanku yang berada dalam barisan forum sahabat muslim fakultas menanyakan alasan tekadku berpaling ke KSEI. Yang ada dalam pikiran mereka mengapa aku seorang mas’ulah Salim tidak melangkahkan kakinya ke lembaga dakwah fakultas, mengapa aku berani untuk beralih. Aku hanya bisa menjawab ini adalah pilihan, terkadang kita memang harus menjadi batu bata yang siap mengisi kekosongan ruang untuk memperkokoh sebuah bangunan. Aku hanya bisa berpesan kepada mereka dimanapun kita harus memperjuangkan yang terbaik. Aku tidak marah, aku tidak menyesal, tapi aku bersyukur begitu indah jalan Allah untuk hidupku, selalu mempertemukanku dengan orang-orang hebat.
Jangan tanya apa motivasiku ! motivasiku murni karena jawaban Allah, murni karena niatku, murni karena amanah yang akan ku pikul. Prinsip dalam hidupku, ketika aku harus berkontribusi untuk sebuah organisasi, organisasi itu adalah organisasi yang tidak hanya mengajarkan aku how to be organisatoris, tapi ia harus mampu memberikan aku ilmu.

Inilah KSEI, aku temukan KSEI dibalik sujud panjangku 
Semoga ini awal yang baik, awal untuk aku menorehkan prestasi dimanapun aku berada
Sambut generasi hangat Rabbanimu wahai para pejuang KSEI
Bismillahirrahmanirrohiim, nawaitu lillahi ta’ala

Dan Akhirnya Aku Memilih KSEI ..

Sunday, February 23, 2014

I Remember Your Smile :)

Where there’s a right, there is no wrong. 
I always thought we were so strong
But our time just flew right by
There wasn’t a chance to say
goodbye
I’m so confused, I feel all alone
Deep in my heart I know Allah has
called you home…home
But yet, your smile, still lingers in
my mind
And yet, it’s so hard, I just break
down and cry
I remember your eyes found a way to
melt my heart
Most of all I remember, I remember
your smile
Most of all, I remember, I remember
your smile
Sometimes I lie awake at night
The pain in my heart I just can’t
fight
Why did you have to go away?
Yet I know none of us can stay
You’ll always be, so special to me
In this world you’ll always live as a
memory